Dosen Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Muhammadiyah Kendari
Plastik telah menjadi kebutuhan hidup bagi manusia dan terus meningkat jumlahnya setiap tahunnya. Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik sintetik di produksi untuk digunakan diberbagai sector baik industri maupun rumah tangga yang mengakibatkan peningkatan sampah plastik setiap tahunnya (Martaningtyas, 2004). Plastik yang digunakan saat ini merupakan plastik polimer sintetik, yang terbuat dari minyak bumi (non-renewable) yang tidak dapat terdegradasi atau terurai oleh mikroorganisme di lingkungan. Berdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan pelastik yang biodegradable yang sering diistilahkan dengan nama bioplastik.
Bioplastik memiliki kegunaan yang sama dengan plastik sintetik tetapi ramah terhadap lingkungan karena sifatnya yang dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Bioplastik adalah material polimer yang mempunyai berat molekul yang rendah yang hampir seluruh komponen penyusunnya berasal dari bahan dari alam yang dapat diperbaharui. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioplastik adalah pati yang berasal dari sagu (Pamilia Coniwanti, 2014).
Di Sulawesi Tenggara potensi, sagu mencapai 5.912 Hektar yang mana sebagian besar sentra produksi sagu di Sulawesi Tenggara terdapat di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dan Kecamatan Puuwatu Kota Kendari (Muhidin, 2012). Dari potensi sagu yang tinggi tersebut maka dapat dikembangkan sebagai bahan baku bioplastik. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu terdapat beberapa kelemahan bioplastik berbahan dasar sagu untuk itulah penambahan senyawa kitosan sangat penting dilakukan untuk memperkuat struktur bioplastik. Kitosan adalah produk alami dari kitin, polisakarida yang terdapat pada eksoskeleton ikan (sisik), udang dan rajungan. Khitosan digunakan sebagai biopolimer untuk meningkatkan sifat mekanik karena dapat membentuk ikatan hidrogen antar rantai dengan amilosa dan amilopektin pada pati (Dallan, 2006).
Atas dasar itulah kami dari Program studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhamadiyah Kendari dan dengan dukungan bantuan dana penelitian dari Program Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) RISTEKDIKTI melakukan penelitian tentang bioplastik berbahan dasar pati sagu dan kitosan yang diisolasi dari sisik ikan Katamba (Lentrum lentjam). Prinsip dalam proses pembuatan bioplastik ini yaitu melt intercalation yaitu teknik inverse fasa dengan penguapan pelarut setelah proses pencetakan yang di lakukan pada plat kaca. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis karakteristik morfologinya dengan menggunakan alat SEM (Scanning Electron Microscope) dan analisis mutu plastik biodegradable yang meliputi Kuat tarik, Elastisitas, Swelling (metode penyerapan air) dan Biodegredable plastic. Dari hasil bioplastik yang kami hasilkan berupa lembaran dengan warna yang bening dan permukaan yang halus.
artikel ini telah di muat di website muhammadiyah dengan link di
http://sultra.muhammadiyah.or.id/id/artikel-bioplastik-berbahan-dasar--sagu-dan-sisik-ikan-detail-877.html
Copyright © 2017 - 2023 SD MUHAMMADIYAH AL MUJAHIDIN WONOSARI All rights reserved.
Developed by sekolahku.web.id